Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2011

RAJA-RAJA MAJAPAHIT AKHIR (1)

Gambar
Setelah interregnum (kekosongan kepemimpinan) selama tiga tahun, maka pada tahun 1456 M, tampillah Dyah Suryawikrama Girisawarddhana menaiki tahta kerajaan Majapahit . Ia adalah salah seorang anak Dyah Kertawijaya yang semasa pemerintahan ayahnya telah menjadi raja daerah (bawahan) di Wengker ( Bhattara ing Wengker ). Di dalam kitab Pararaton ia disebutkan dengan nama gelarnya Bhra Hyang Purwwiwisesa . Ia memerintah selama sepuluh tahun, dan pada tahun 1466 M ia meninggal dunia dan didharmakan di Puri. Sebagai penggantinya kemudian Bhre Pandan Salas menaiki tahta kerajaan Majapahit dan memerintah mulai tahun 1466 M. Ia dikenal pula dengan nama Dyah Suraprabhawa Sri Singhawikramawarddhana . Sebelum menjadi raja di Majapahit , ia berkedudukan sebagai raja daerah (bawahan) di Tumapel ( bhattara ring Tumapel ). Lihat Pararaton hal 40, prasasti Waringinpitu lempeng IV-verso, baris 1-4 dan prasasti Trawulan III , di dalam OV, 1918, hal. 170. Kitab Pararaton menyebutkan bahwa ia hanya

PATIH AMANGKUBHUMI KERAJAAN MAJAPAHIT (2)

Gambar
Gajah Mada , adalah merupakan Patih Amangkubhumi yang keempat, yang menjabat setelah terjadinya peristiwa Sadeng (1331 M), dan gempa bumi Pabanyu Pindah , tepatnya sejak tahun Saka 1256 (1334 M) sampai dengan meninggalnya pada tahun 1364 M. Pengangkatan Gajah Mada sebagai Patih Amangkubhumi ini bersamaan dengan lahirnya putera Mahkota (Negarakertagama pupuh I/4) . Nama Gajah Mada sebagai Patih Amangkubhumi tercatat di dalam Prasasti OJO LXXXIV (Oud-Javaansch-Oorkonden, Nagelaten transkripties van wijlen Dr. J.L.A. Brandes, uitgegeven door Dr. N.J. Krom , Batavia : Albrecht & Co, 's-Gravenhage : Martinus Nijhoff, 1913 -VBG,IX-), tidak bertarikh serta diketemukan di daerah Surabaya. Prasasti tersebut ditulis pada batu dan tersimpan di Museum Nasional, Jakarta dengan tanda D.38). Pada muka depan baris 14 terpahat : " .. rake Mapatih ring Majapahit pu Gajah Mada .." artinya Gajah Mada sebagai Patih di Majapahit bergelar rakai. Oleh karena prasasti tersebut dikelua

ASAL USUL PATIH GAJAH MADA

Gambar
Lontar Babad Gajah Maddha , menguraikan perihal asal usul Mahapatih Gajah Mada , seorang Patih Amangkubhumi dari kerajaan Majapahit yang terkenal dengan Sumpah Palapa nya dalam usahanya mempersatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah payung kerajaan Majapahit . Ringkasan isi lontar tersebut adalah sebagai berikut  : 1 . Pada Lontar Babad Gajah Maddha dikatakan bahwa orang tua Gajah Mada berasal dari Wilwatikta yang disebut juga Majalangu. Disebelah selatan “Lemah Surat” terletak “Giri Madri” yang dikatakan berada dekat dengan Wilatikta dikatakan hampir setiap hari Patni Nariratih pulang pergi dari Wilwatikta, mengantar makanan suaminya di asramanya di Giri Madri yang terletak disebelah selatan Wilwatikta. Hal ini berarti Giri Madri terletak disebelah selatan Lemah Surat dan juga disebelah Selatan Wilwatikta. Jarak antara Giri Madri dengan Wilwatikta dikatakan dekat. Tetapi jarak antara Lemah Surat dengan Wilwatikta begitu pula arah dimana letak Lemah Surat dari Wilwatikta tida