RAJA-RAJA MAJAPAHIT AKHIR (1)
Setelah interregnum (kekosongan kepemimpinan) selama tiga tahun, maka pada tahun 1456 M, tampillah Dyah Suryawikrama Girisawarddhana menaiki tahta kerajaan Majapahit . Ia adalah salah seorang anak Dyah Kertawijaya yang semasa pemerintahan ayahnya telah menjadi raja daerah (bawahan) di Wengker ( Bhattara ing Wengker ). Di dalam kitab Pararaton ia disebutkan dengan nama gelarnya Bhra Hyang Purwwiwisesa . Ia memerintah selama sepuluh tahun, dan pada tahun 1466 M ia meninggal dunia dan didharmakan di Puri. Sebagai penggantinya kemudian Bhre Pandan Salas menaiki tahta kerajaan Majapahit dan memerintah mulai tahun 1466 M. Ia dikenal pula dengan nama Dyah Suraprabhawa Sri Singhawikramawarddhana . Sebelum menjadi raja di Majapahit , ia berkedudukan sebagai raja daerah (bawahan) di Tumapel ( bhattara ring Tumapel ). Lihat Pararaton hal 40, prasasti Waringinpitu lempeng IV-verso, baris 1-4 dan prasasti Trawulan III , di dalam OV, 1918, hal. 170. Kitab Pararaton menyebutkan bahwa ia hanya